Aktivitas untuk meningkatkan kreatifitas anak usia dini
Aktivitas untuk meningkatkan kreatifitas anak usia dini
Selain lingkungan kreatif, anak juga membutuhkan stimulus-stimulus lewat aktivitas yang bisa meningkatkan kreativitasnya. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan peralatan sederhana yang ada di rumah/ sekolah, atau dengan persiapan yang lebih matang lagi. Aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan anak-anak, seperti:
1. Menggambar dan melukis
Menggambar dan melukis adalah salah satu aktivitas yang sangat disukai anak. Seorang anak mulai menggambar dengan membuat lingkaran besar tanpa mengangkat krayon atau pensilnya dari atas kertas. Dan kemudian berkembang dengan menggambar garis dan titik hingga akhirnya mampu membuat gambar yang “mempunyai arti”. Melukis dan menggambar membuat anak belajar koordinasi tangan-mata, mengembangkan imajinasinya, dan menyalurkan emosinya. Selain itu menggambar&melukis juga merupakan latihan yang baik dalam menghasilkan tanda di kertas, sesuatu yang diperlukan anak ketika belajar menulis.
Untuk mendukung aktivitas anak dalam melukis dan menggambar, orang tua dan guru dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Seperti cat air/minyak, kuas, pensil, krayon, kertas dll. jangan lupa, alat yang disiapkan harus aman untuk mereka.
Biarkan mereka menggambar yang mereka mau, jangan contohkan gambar pada anak.
Beri ruang untuk menggambar dan melukis. Jangan marahi anak jika ruangan menjadi berantakan ketika menjadi studionya.
Beri pujian untuk semua gambarnya.
Ajak anak untuk bercerita tentang gambarnya.
Buat variasi aktivitas agar anak tak bosan, misalnya menggambar dengan jari, dengan ditiup, cetakan dll.
Setelah melakukan aktivitas, ajak anak merapikan kembali peralatannya.
2. Kerajinan tangan
Kerajinan tangan melibatkan aktifitas yang lebih rumit dari melukis Karena melibatkan beberapa aktifitas seperti merencanakan, merangkai, merobek, memotong, dan merekat. Dari aktifitas ini anak belajar merancang sesuatu, merangkaikan sesuatu, mengembangkan imajinasinya, konsentrasi, dan menjalani proses. Kegiatan ini juga akan membantu anak belajar mengelola emosinya.
Untuk mendukung aktivitas anak dalam kerajinan tangan, orang tua dan guru dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti kertas warna, gunting, penggaris, lem dll. Jangan lupa, alat yang disiapkan harus aman untuk mereka.
Kondisikan ruangan, jangan sampai anak-anak mengambil material dari barang-barang yang bukan seharusnya. Misalnya : mengambil kain dari taplak meja bunda, atau mengambil kertas dari berkas kerja ayah.
Temani mereka dalam melakukan aktivitas ini.
Diawal, kita harus memberikan contoh dalam beberapa aktivitas. Misal bagaimana menggunting yang benar, merekatkan dll. Setelah itu kita bisa “melepas” mereka melakukannya sendiri.
Biasanya anak akan menggunakan hasil kerajinan yang dibuat, puji hasilnya.
Jika ia memberikan hadiah itu ke kita, segera gunakan. Berikan ucapan terima kasih dan pujian.
Setelah melakukan aktivitas, ajak anak merapikan kembali peralatannya.
3. Musik dan lagu
Anak menyenangi musik dengan mendengarkannya, bergerak mengikuti alunan musik, mengikuti lagu dan memainkan alat musik sederhana (perkusi dll). Aktivitas ini termauk ketika anak melakukan ketukan pada benda-benda di sekitarnya. Dari musik anak belajar untuk menikmati musik sederhana dan mendengarkan, menyesuaikan pola bernapas dengan suatu aktivitas, mengekspresikan emosi atau perasaan dengan musik, memahami bahwa musik adalah aktivita sosial yang membuat kita merasa dekat dan masuk kedalam kelompok social, memainkan perkusi membuat anak dalam kendali, dan menghargai dan memberi tanggapan pada irama.
Untuk mendukung pengembangan kreativitas anak lewat musik, orang tua dapat melakukan :
Memperdengarkan musik pada anak-anak sejak dini
Biarkan mereka tahu jika anda juga suka musik
Mengetuk jari di meja atau bertepuk tangan mengikuti irama lagu
Jika kita bisa bermain musik, ajak anak bermain bersama kita.
Ajak anak bernyanyi lagu-lagu dengan dengan irama sederhana, gerakan akan membantu anak mengingat lagunya.
Ajak anak membuat alat musik sederhana dari daun,gelas, toples dan benda-benda lain di rumah
4. Menari
Perdengarkan lagu pada anak, maka ia akan bergerak mengikuti irama lagu. Anggukan kepala, badan yang meliuk ke kanan dan ke kiri atau melompat merupakan ekspresi yang biasa muncul ketika anak mendengarkan musik. Dengan menari, anak akan belajar menggunakan badannya untuk mengintrepretasikan musik dan mengekspresikan dirinya,memikirkan berbagai jenis musik berbeda, belajar bahwa musik terdiri not yang tinggi dan rendah, mendengarkan dengan seksama dan memperhatikan rincian, mengenali irama, dan bergerak serta bernapas siring dengan irama.
Orang tua dapat melakukan beberapa hal untuk mendorong kreativitas anak dalam menari :
Ajak anak menari bersama
Biarkan anak mengekspresikan tariannya, jangan komentari dengan komentar negatif.
Ajak anak menari dengan lagu-lagu yang berbeda-beda, dari rock hingga lagu yang “sendu”.
Beri “alat musik” untuk anak mainkan sambil menari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar