Mengembangkan dan Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini

Setiap orang menginginkan untuk menjadi yang kreatif, dan setiap orang pada dasarnya memiliki potensi untuk keratif, hanya saja permasalahannya sejauh mana potensi tersebut dapat diasah pada diri manusia sehingga mereka dapat menghasilkan karya dan gagasan yang spektakuler dengan idenya yang “lain daripada yang lain”. Untuk megasah kreativitas maka dapat dimulai sejak anak usia dini. Tentunya sebagai orangtua yang ingin anaknya kreatif maka harus memahami bagaimana mengembangkan dan meningkatkan kreativitas pada anak. Dalam hal ini, maka orang tua menjadi penting mengetahui faktor apa saja yang mendukung berkembangnya kreativitas anak dan aktivitas apa saja yang dapat meningkatkan kreativitas anak

A. Faktor potensial yang mendukung berkembangnya kreatifitas anak :
a. Rangsangan mental
Suatu karya kreatif dapat muncul jika anak mendapatkan rangsangan mental yang mendukung. Pada aspek kognitif anak distimulasi agar mampu diberikan berbagai alternative pada setiap stimulant yang muncul. Pada aspek kepribadian anak distimulasi untuk mengembnagkan berbagai macam potensi pribadi kreatif seperti percaya diri, keberanian, ketahanan diri, dan lain sebgainya. Pada aspek suasana psikologis (psychological Athmosphere) distimulasi agar anak memiliki rasa aman, kasih sayang dan penerimaan. Menerima anak dengan segala kekurangan dan kelebihannya akan membuat anak berani mencoba, berinisiatif, dan berbuat sesuatu secara spontan.



b. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkunagn disekitar sangat berpengaruh besar dalam menumbuhkembangkan kreativitas. Kreativitas akan mati dan tidak berkembang dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Ayan (1997) menemukakan beberapa kondisi lingkungan yang harus diciptakan untuk menumbuhkan jiwa kreatif, antara lain :
a. Pencahayaan
Cahaya merupakan salah satu sumber energy kreatif paling ampuh, bahkan cahaya matahari yang terang langsung memiliki kaitan biologis dengan tubuh dan pikiran.
b. Sentuhan warna
Warna memiliki aspek tertentu terhadap lingkungannya, dapat membuat kita merasa penuh energy. Sementara warna lain mempunyai efek menenangkan. Ada beberapa cara dasar penggunaan warna untuk menciptakan lingkungan kreatif. Pertama, mewarnai ruangan untuk mendapatkan perasaan yang diinginkan. Kedua, buat variasi warna sesuai dengan suasana hati dan kebutuhan yang berbeda. Ketiga, banyaknya warna dapat merangsang berbagai pikiran dan perasaan.
c. Seni dan Lingkungn
Istilah seni dan lingkungan berarti segala sesuatu yang terdapat didinding, rak, dan semua permukaan sekitar ruangan. Ini meliputi mulai dari poster, hiasan dinding, ukiran, foto, benda seni dan lain-lain.
d. Bunyi dan Musik
Music dan bunyi memiliki dua fungsi :
- Jenis music tertentu dapat meningkatkan fungsi otak dan membantu kecepatan belajar dan daya ingat
- Mempengaruhi penataan dan suasana hati
Music dapat membuat zona kenyamanan menuju pikiran dan perasaan baru, tepat pada bidang yang dibutuhkan agar menjadi kreatif.
e. Aroma
Menurut berbagai sumber bebauan atau aroma diketahui secara langsung merangsang bagian otak-sistem limbic-yang bekerja atas emosi dan ingatan prmitif.
f. Sentuhan
Sentuhan dapat menghadirkan kenyamanan fisik dan relaksasi, dapat mencapai ketenangan, dan untuk mendapatkan rangsangan.
g. Cita Rasa
Ada tiga prinsip penting dalam hal masalah gizi,
- Karbohdrat menyebabkan kantuk, dan akan mengurangi energy kreatif
- Protein meningkatkan kesiagaan, sedangkan lemak menumpulkan ketajaman mental
- Pola makan terbaik adalah yang mementingkan buah-buahan segar dan sayuran, hindari makanan yang diproses bahan sintesis, gula, tepung, kafein dan alcohol.
Ketujuh aspek lingkungan tersebut memberikan dampak diperlukannya kondisi bersih dan sehat dalam lingkungan. Penataan ruangan yang apik, tidak penuh dengan barang, dan ventilasi yang cukup, dapat mengembangkan kreativitas anak.

Tidak ada komentar: